Sumber : klik disini |
Pagi menjelang siang
aromanya menyesakkan dada
meninggalkan dawai-dawai cinta
seperti kerontangnya langit yang sendirian
aku mendesah
ini tidak adil
bagaimana bisa rasa luka itu terbaca
meski tak ada darah yang tercurah
membasuh rindu padamu yang tak bertepi
Pagi menjelang siang
mentari yang menodai kesejukan
menghangatkan ruang sepi dalam hati
membasuh risau yang meraja
mengoyak cinta dalam gejolak rasa
Pagi menjelang siang
kantukku tak hilang
sekalipun semalam tak begadang
Surabaya, 25 April 2014
wah pak dokter ternyata puitis juga ya?
BalasHapus