Dalam temaramnya senja yang memerah
kulihat sebuah hati yang hancur
manakala sesuatu hal terjadi
terdengar senandung kesedihan :
dalam kesendirian
menggetarkan nurani kehidupan
dalam kanvas persahabatan
tergores luka teramat dalam
terpatri suatu jejas yang tak bertepi
Lalu kulihat hati itu berontak
lepaskan diri
dari transformasi habitat yang ia miliki
namun tak kuasa
menahan derasnya gelombang
yang menggoyahkan eksistensi diri
dan ia harus beradaptasi
"Aku telah membayar mahal semua ini Tuhan"
teriaknya di tengah semakin
remuknya dirinya
"Namun, aku semakin tahu Tuhan;
kepastian firman-Mu
Engkau hanya Engkau
yang tak pernah berubah,
Kasih-Mu selamanya
Engkau hanya Engkau
yang mau mengerti dan tetap setia Tuhan...!"
serunya lagi ditengah isaknya
yang makin menjadi
Makin hari, ia semakin atrofi
dan lenyaplah
tanpa bekas yang tersisa
T . r . a . g . i . s !!!
Dan ketika kuamati diriku
kudapati hatiku tiada di tempatnya
Aku terkesiap
berarti hati yang kulihat itu
adalah ..........
Kedungjati 12
pada suatu ketika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar