Jujur sebenarnya saya jarang update status Facebook (FB). Bukannya sok sibuk, tapi memang gak sempat saja (maksudnya??). Kalau toh update kebanyakan updatenya foto dan link ke blog saya. Makanya ketika baca blognya bang Abdul Cholik dengan Giveaway sehari : blogger dengan dua status, saya membaca ulang kronologi FB saya. Walhasil ternyata sedikit sekali statusku, seperti yang sudah saya sebutkan di atas kebanyakan foto dan link ke blog saya. Waduhh, alamat ga bisa ikut GA nya bang Abdul Cholik nih. Eh tunggu, ada status yang menurut saya meaningful sekali.
1. Status tanggal 11 Juli 2012
Status ini status yang sederhana dan singkat lagi : Bantu aku mencari yang namanya Semangat. Semangat ini bukan nama orang lho (Plak! Ya iyalah, gimana sih elo. Hehehehe). Meskipun status ini cuma 1 yang nge-like, ga apa-apalah. Saya pribadi tidak mempersoalkan siapa dan berapa banyak like-nya.
Status ini saya buat saat saya lagi jenuh, tidak bersemangat. Jujur saya paling tidak suka dengan yang namanya episode jenuh. Saya jatuh bangun menghadapinya (wah seperti lagu saja, jatuh bangun). Bahkan sampai akhirnya keluar artikel di blog saya yang berjudul Jenuh. Secara singkat jenuh itu mengingatkan saya akan larutan jenuh pada pelajaran kimia saat SMA. Dimana dalam kimia, Larutan adalah campuran homogen yang terdiri 2 atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak dalam larutan disebut pelarut atau solven.
Status ini saya buat saat saya lagi jenuh, tidak bersemangat. Jujur saya paling tidak suka dengan yang namanya episode jenuh. Saya jatuh bangun menghadapinya (wah seperti lagu saja, jatuh bangun). Bahkan sampai akhirnya keluar artikel di blog saya yang berjudul Jenuh. Secara singkat jenuh itu mengingatkan saya akan larutan jenuh pada pelajaran kimia saat SMA. Dimana dalam kimia, Larutan adalah campuran homogen yang terdiri 2 atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak dalam larutan disebut pelarut atau solven.
Bila komponen zat terlarut ditambahkan terus-menerus ke dalam pelarut, pada suatu titik komponen yang ditambahkan tidak akan dapat larut lagi. Jumlah zat terlarut dalam larutan tersebut adalah maksimal, dan larutannya disebut sebagai larutan jenuh. Tercapainya keadaan jenuh larutan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti suhu, tekanan, & kontaminasi.
Demikian juga bila kita jenuh, berarti jumlah zat terlarut yang dalam diri kita sudah maksimal. Zat terlarut tersebut bisa berupa pikiran, beban pekerjaan, beban ilmiah (of course sebagai PPDS IKFR) ataupun beban yang lainnya. Kejenuhan kita bisa dipengaruhi faktor lingkungan.
So, supaya kita tidak jenuh, jelas kita harus :
a. Menambah solven atau mengurangi solut
Saya mengartikan solven sebagai semangat dan solut sebagai beban. Jadi supaya tidak jenuh, kita harus menambah semangat dan melihat beban sebagai hal yang menyenangkan sehingga menjadi bukan suatu beban. Tentu tidaklah mudah. Perlu perjuangan untuk itu.
b. Mengatur faktor lingkungan
Untuk lingkungan intern atau dalam diri, kita harus membuat suasana hati yang baik, suhu yang menyenangkan, tekanan yang memacu semangat. Lingkungan ekstern di sekitar kita juga harus diatur. Jangan biarkan tekanan yang ada mengacaukan diri kita. Terkontaminasilah dengan orang-orang yang semangat dan yang punya spirit tinggi yang membawa ke hal yang positif dan bersemangat lagi (wah kok panjang ya penjelasannya, semoga tidak bosan. Nulis lagi nih dari artikel lamaku. Astaga!).
a. Menambah solven atau mengurangi solut
Saya mengartikan solven sebagai semangat dan solut sebagai beban. Jadi supaya tidak jenuh, kita harus menambah semangat dan melihat beban sebagai hal yang menyenangkan sehingga menjadi bukan suatu beban. Tentu tidaklah mudah. Perlu perjuangan untuk itu.
b. Mengatur faktor lingkungan
Untuk lingkungan intern atau dalam diri, kita harus membuat suasana hati yang baik, suhu yang menyenangkan, tekanan yang memacu semangat. Lingkungan ekstern di sekitar kita juga harus diatur. Jangan biarkan tekanan yang ada mengacaukan diri kita. Terkontaminasilah dengan orang-orang yang semangat dan yang punya spirit tinggi yang membawa ke hal yang positif dan bersemangat lagi (wah kok panjang ya penjelasannya, semoga tidak bosan. Nulis lagi nih dari artikel lamaku. Astaga!).
Status ini ditanggapi beberapa teman yang menulis demikian :
Mereka menuliskan tanggapan yang luar biasa (bagi saya). Manusia mati bukan pada saat rohnya meninggalkan tubuhnya tetapi saat harapan dan semangat hilang dari dirinya. Teman yang lain menuliskan : Semangat ada karena melihat harapan. Harapan ada karena melihat Tuhan. Karena Tuhan adalah sumber pengharapan. Chemunguuush eeea. GBU.
Terima kasih teman kontaminasi positif ini yang saya perlukan. Bahwa semangat tidak boleh hilang, karena jika hilang berarti kita mati. Semangat ada karena melihat harapan dan harapan itu adalah dari Tuhan. Jadi selama kita bersama Tuhan kita tidak akan kehilangan semangat atau solven.
2. Status tanggal 24 Juli 2014
Status hari ini (waaa, jelas dibuat karena mau ikutan GA ya). Yupe betul. Sebenarnya status ini sudah mau ku upload lama. Baru kesampaian hari ini.
Status ini sebenarnya penggalan puisi karya Chairil Anwar (dengan perubahan sedikit), salah satu pujangga favorit saya. Judul puisinya adalah Prajurit Jaga Malam. Secara lengkap puisi tersebut adalah sebagai berikut :
PRAJURIT JAGA MALAM
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
bermata tajam
Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
kepastian ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
Aku suka pada mereka yang berani hidup
Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu
Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu!
Menurut saya latar belakang puisi ini bercerita tentang prajurit yang jaga malam. Dimana dia tidak tahu apa yang terjadi ke depan. Karena bahaya dan kematian ada di depan matanya. Makanya terlontar dalam benaknya bahwa dia suka pada mereka yang berani hidup dan suka pada mereka yang berani masuk menemui malam. Malam di sini menggambarkan bahaya yang ada bahkan kematian.
Secara pribadi saya suka kalimat ini, ini adalah kalimat tantangan. Jika kita berani hidup, maka kita harus berani menghadapi bahaya dan tantangan yang ada. Kita tidak boleh takut atau melarikan diri dari hambatan, masalah dan tantangan hidup. Kita harus berani menemui malam, menghadapinya dengan gagah berani.
Status ini ditanggapi oleh seorang teman saya :
Teman saya, seorang dokter anak menuliskan : Eaaaaa gue ga masuk dong, ih gue kan paling ga suka suruh jaga malam apalagi on call hihhihi. Teman saya ini emang suka mbanyol dan ceplas-ceplos orangnya. Memang dia paling ga suka jaga malam dan on call. Hahahahaha (arti yang tersurat dari status). Lepas dari arti harafiahnya, saya tahu bahwa dia orang yang berani, seorang yang tidak takut menghadapi tantangan.
Wah 2 status ku ini sekalipun sederhana tapi sarat makna ya.. Tergantung yang mengartikan dan dari sudut pandang mana. Yang jelas status tersebut saya update untuk berbagi dan bisa saling menguatkan. Amien.
Sumber : lihat di link yang ada ya.
Terima kasih atas partisipasi sahabat
BalasHapusSegera didaftar
Keep blogging
Salam hangat dari Surabaya
Salam kenal bang..
HapusWah sama2 dari Surabaya nih.
Terima kasih
walah....jenuh benar sy baca statusnya pak...hehehe...
BalasHapusSolven nya ditambah mbak. Hehehehe...
HapusSalam kenal
Si "Semangat" lg jaga malam mas....hehe...
BalasHapusHehehehe, ntar aku ikut jaga malam saja kalau gitu...
Hapus