Minggu, 29 Juni 2014

RELAWAN TB INDONESIA

Seorang relawan TB (sumber di sini)
Seperti yang sudah kita bahas di serial-serial sebelumnya, TB sebagian besar menyerang usia produktif dan masyarakat dengan sosial ekonomi yang kurang menguntungkan. TB menjadi penyebab tersering untuk kesakitan dan kematian pada ODHA (Orang Dengan HIV AIDS).

TB sering dihubungkan dengan kemiskinan, lingkungan yang kumuh, padat dan terbatasnya akses untuk perilaku hidup bersih dan sehat. Wanita hamil dan anak-anak juga sangat rentan terkena TB.

Sebanyak 1/3 kasus TB masih belum terakses atau dilaporkan. Bahkan sebagian besar kasus TB terlambat ditemukan sehingga saat diagnosa ditegakkan mereka sudah dalam tahap lanjut bahkan kuman telah resisten obat sehingga sulit diobati.

Keterlambatan pengobatan ini bermakna karena menunjukkan lebih banyak lagi penduduk yang sudah terpapar TB.

Ada hubungan timbal balik antara TB dan kemiskinan di negara dengan ekonomi lemah yang notabene ke-4 besar negara dengan kasus TB terbanyak masuk kriteria tersebut. Untuk lebih lengkapnya bisa dibaca di sini. Ada beban ekonomi yang harus ditanggung oleh keluarga penderita TB, masyarakat dan negara.

Strategi DOTS yang telah dicanangkan WHO adalah strategi yang efektif dan efesien dalam tatalaksana TB. Di mana strategi DOTS ini mengutamakan pengobatan dengan panduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh PMO (Pengawas Minum Obat). Sehingga diharapkan bisa menyembuhkan 85% dan mendeteksi 70% orang-orang yang menderita TB.

Seperti yang telah dijelaskan dalam tulisan sebelumnya tentang segitiga epidemiologi ada tiga faktor yang berperan terjadinya penyakit yaitu pejamu (host), agen (agent), dan lingkungan(environment). Ketidakseimbangan ke-3 unsur tersebut menyebabkan terjadinya penyakit. Untuk lebih detailnya bisa dibaca disini.

Upaya pelayanan kesehatan mencakup upaya peningkatan (promotif), upaya pencegahan (preventif), upaya penyembuhan (kuratif) dan upaya pemulihan (rehabilitatif) yang bersifat menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.

Relawan

Masyarakat berperan penting dalam upaya pelayanan kesehatan terutama dalam penanggulangan TB. Dalam segitiga epidemilogi masyarakat berperan dalam unsur lingkungan atau environment. Penanganan TB memerlukan peran serta dan kepedulian masyarakat. Masyarakat bisa menjadi relawan yang peduli terhadap TB

Peran masyarakat dalam upaya Promotif

Masyarakat sebagai relawan yang peduli TB berperan dalam promotif adalah dengan :
  • Menemukan penderita TB, baik penderita TB baru maupun penderita TB yang putus obat untuk memeriksakan diri. Sehingga angka cakupan TB akan meningkat.
  • Menyebarkan pengetahuan tentang TB kepada orang lain.
  • Mempromosikan pentingnya vaksinasi BCG untuk anak-anak.
  • Mempromosikan gaya hidup sehat kepada masyarakat sekitarnya.
  • Mempromosikan bahwa pengobatan TB harus sampai tuntas, sehingga angka kegagalan pengobatan TB yang bisa berkembang menjadi MDR TB menurun.
Peran masyarakat dalam upaya Preventif

Masyarakat sebagai relawan yang peduli TB berperan dalam preventif adalah dengan :
  • Mencegah terjadinya penyebaran TB di lingkungannya dengan mengupayakan lingkungan yang sehat baik itu lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
  • Menjaga lingkungan fisik yang sehat seperti rumah dengan ventilasi yang baik, tidak lembap, cukup cahaya matahari sehingga kuman TB tidak berkembang biak.
  • Mencegah dan melindungi anak-anak dengan vaksinasi BCG.
  • Menjaga lingkungan sosial yang baik, sehingga penderita TB merasa diterima, tidak minder dan mau menuntaskan pengobatannya sehingga angka putus obat TB bisa dicegah.
Peran masyarakat dalam upaya Kuratif

Masyarakat sebagai relawan yang peduli TB berperan dalam kuratif adalah dengan :
  • Menolong dan memotivasi pasien TB agar sembuh dengan menuntaskan pengobatannya.
  • Menjadi PMO untuk mencegah angka putus obat.
  • Memberikan pengertian tentang gaya hidup yang baik, lingkungan yang sehat dan makanan yang bergizi sehingga pengobatan TB lebih efektif.
Peran masyarakat dalam upaya Rehabilitatif

Masyarakat sebagai relawan yang peduli TB berperan dalam rehabilitatif adalah dengan :
  • Tidak memberikan stigma negatif sehingga penderita merasa diterima dan tetap bisa membaur dengan masyarakat.
  • Menjaga lingkungan yang sehat. 
Masyarakat dapat berperan sebagai relawan secara pribadi (sebagai PMO misalnya) atau tergabung dalam komunitas peduli TB dan kelompok saling mendukung. Sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat akan mempercepat pemberantasan TB di indonesia. Bersama kita bisa. Tunggu apa lagi. Yuk jadi relawan TB di Indonesia.

Jika ingin mengetahui informasi tentang TB lebih lanjut, silahkan akses informasinya di :
Web          : http://www.tbindonesia.or.id/
Facebook : Stop TB Indonesia
Twitter       : @StopTBIndonesia

Tulisan ini diikutkan dalam Blog CompetitionTemukan dan Sembuhkan Penderita TB, Serial 7 dengan tema Peran Masyarakat dalam Pengendalian TB.

#SembuhkanTB @TBIndonesia

Referensi :
www.tbindonesia.or.id
www.stoptbindonesia.org
www.depkes.go.id
www.worldvision.org.ph

Artikel terkait :

Serial 1
Serial 2
Serial 3
Serial 4
Serial 5
Serial 6
Serial 8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar