Kamis, 01 Mei 2014

MELUKIS ANGIN


Bagaimana aku bisa melukis angin
jika merasakan hembusan nafasmu pun ku tak sanggup
memaki aku dalam hati
lewat jendela rumah yang terbuka
ohh
aku mendengar tangisannya dalam kelam malam
merintih dalam isak tangis hujan
membalut semesta dalam luka
pedih dalam derai dan dawai cinta
aku  merindukan lagi
mendengar tawa nakalmu
yang menjerit diantara ranting kering
membelai dedaunan basah 
luruh dalam asa yang tak berujung

Bagaimana aku bisa melukis angin
sedangkan mendengar flatus pun ku tak mampu



Malang, akhir April


Tidak ada komentar:

Posting Komentar