Rabu, 09 April 2014

TMII & "SATOE" INDONESIA

Saat blog walking ke blog sahabat ada informasi menarik tentang Kompetisi Blog dalam rangka memperingati hari ulang tahun Taman Mini Indonesia Indah yang ke-39. Tema yang diusung oleh TMII yang tepat pada tanggal 20 April berulang tahun ini adalah "39 Tahun TMII". TMII sendiri dalam rangka 39 tahunnya akan menggelar acara perayaan HUT pada tanggal 17-27 April 2014 dengan tema "Wahana Pelestarian Budaya Nusantara, Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa".
Sumber : Taman mini.com

Satu pertanyaan yang langsung terlintas dalam benak saya adalah "Benarkah dengan usianya yang sudah 39 tahun, TMII sudah berdampak sebagai wahana pelestari budaya nusantara dan menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa?"
Untuk menjawab pertanyaan ini perlu dilakukan suatu penelitian sebagai buktinya. Namun melihat bukti nyata yang ada bisa di lihat dari prestasi dan predikat TMII :
  1. Aset Negara, berdasarkan Keputusan Presiden RI No.51 Tahun 1977
  2. Objek Vital Nasional oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada tahun 2008
  3. Taman Satwa Taman Konversi oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia pada tahun 2010
  4. Lembaga Pelestarian Budaya Indonesia oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia pada tahun 2011
  5. Wahana Toleransi dan Kerukunan Umat oleh Menteri Agama Republik Indonesia pada tahun 2012
  6. Wahana Keberagaman Museum, Sumber Inspirasi Peradaban Bangsa oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tahun 2013
  7. Wahana Perekat Persatuan dan Kesatuan Bangsa oleh Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia (pengajuan tahun 2014)
  8. TMII diajukan sebagai nominasi Warisan Budaya Takbenda kategori Best Practices UNESCO oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Adanya pengakuan di atas menunjukkan bahwa TMII merupakan wahana pelestari budaya nusantara dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

Namun sebenarnya apa sih Budaya Nusantara itu ?
Sumber : Google books
Berdasarkan buku Pendidikan Kewarganegaraan disebutkan bahwa bangsa Indonesia dibentuk oleh suku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara, kebudayaan Indonesia (kebudayaan Nasional/Nusantara) merupakan hasil interaksi budaya-budaya suku bangsa (budaya daerah) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa.
Dengan demikian kebudayaan Nasional tumbuh dan berkembang sejalan dengan berkembangnya budaya daerah.

Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa keanekaragaman budaya justru merupakan hikmah bagi bangsa Indonesia dan di masa lalu telah mampu memunculkan faktor-faktor perekat persatuan dan integrasi bangsa. Hal ini terlihat komunikasi dan interaksi suku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara ini pada tahun 1928 telah menghasilkan aspirasi bersama untuk hidup bersama sebagai satu bangsa di satu tanah air. Aspirasi tersebut terwujud secara sah dan diakui bangsa-bangsa lain di dunia melalui Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

TMII dan Pelestarian budaya Nusantara
Kesetiaan TMII untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya Nusantara dengan berbagai even-even yang diselenggarakan merupakan wujud nyata dari visi dan misinya. Adapun visi dan misi TMII adalah :
1. Memperkenalkan Kebudayaan dan Kekayaan Alam kepada Bangsa Indonesia dan Bangsa lain :
  • Mengembangkan kerjasama kemitraan dan jaringan kerja dengan berbagai pihak diantara lembaga konservasi, pelaku usaha rekreasi
  • Meningkatkan koleksi budaya, flora dan fauna nusantara di TMII
  • Meningkatkan mutu pelayanan bagi pengunjung dan para mitra 

2. Mempromosikan potensi keunikan unggulan daerah untuk menarik Wisatawan dan Investor
  • Menyedikan sarana informasi potensi unggulan daerah yang menarik dan komunikatif
  • Memberikan jaminan kepastian hukum bagi investor
  • memperkuat data base dan penguatan kualitas SDM
3. Mengembangkan RIEKKA yang produktif dan berdaya guna sebagai sumber inspirasi peradaban bangsa
  • Menyediakan sarana wisata dan pendidikan yang sehat dan nyaman
  • Meningkatkan produktifitas pengelolaan potensi wahana-wahana di lingkungan TMII
  • Meningkatkan mutu standar kompetensi pengelola wahana-wahana di lingkungan TMII 
Melalui 33 Anjungan daerah, 18 Museum, 7 rumah ibadah, taman flora dan fauna, wahana, arsipel dan bangunan komersil lainnya adalah bukti tanggung jawab TMII dalam menunjukkan citra karakter bangsa Indonesia dan pelestarian budaya nusantara. Dari TMII kita mengenal bangsa Indonesia yang sangat beragam dengan kekayaaan budaya yang tak ternilai, indah dan luhur serta menunjukkan sebuah bangsa yang besar yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
Sumber : wikipedia.org

TMII menggambarkan Indonesia yang besar ke dalam bentuk yang kecil melalui komposisi budaya, pariwisata dan pendidikan secara proporsional. Dengan berkunjung ke TMII kita dapat mengenal Indonesia yang utuh dalam balutan Bhineka Tunggal Ika. Dengan area seluas ± 165 Ha TMII dapat memberikan perwakilan dari kehidupan bangsa Indonesia dengan ragam yang begitu dinamis namun tetap orisinil.
Tiap anjungan mempresentasikan pesona budaya dari suatu daerah dengan arsitektur yang menawan dan disajikannya benda-benda budaya, pentas seni, upacara adat, keragaman kuliner dan berbagai hal yang berkaitan dengan daerah yang bersangkutan. Pembangunan museum juga merupakan usaha melestarikan budaya nusantara yang ada.

Generasi muda, budaya nusantara dan TMII
Generasi muda dan budaya sangat berkaitan. Masuknya budaya asing menggerus kecintaan dan pengenalan akan budaya sendiri. Tidak bisa dipungkiri globalisasi mau tidak mau berpengaruh terhadap minat generasi muda mencintai budaya sendiri. 
Pemberdayaan generasi muda yang dilakukan TMII melalui sanggar seni budaya, sangatlah penting. Selain menjaga eksistensi budaya bangsa juga menanamkan semangat cinta tanah air. Mengemas pergelaran cerita rakyat dalam nuansa modern dengan tidak menghilangkan nilai tradisionalnya merupakan salah satu usaha TMII menarik minat kaum muda. 
Hal ini menunjukkan TMII memberikan kontribusi yang positif terhadap pelestarian budaya nusantara sekaligus mempersiapkan generasi penerus yang mencintai bangsa dan tanah airnya melalui budaya yang ada.
Sumber : Tamanmini.com

TMII perekat persatuan dan kesatuan bangsa
Ragam budaya hingga agama yang ditampilkan dan dipersatukan TMII dengan baik merupakan wujud semangat ke-Bhineka Tunggal Ika-an Indonesia. Kesadaran akan keberagaman bangsa Indonesia yang dibentuk oleh berbagai budaya dan agama yang ada ditampilkan secara harmonis oleh TMII. Sehingga tidaklah mengherankan jika kita menyebut TMII sebagai wahana yang menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Dan sungguh semboyan berbeda-beda tetapi satu jua tergambar jelas di TMII. Berbeda-beda tetapi "Satoe" Indonesia.
Sumber : Dirangkai penulis dari berbagai sumber

Selamat Ulang Tahun TMII. Jayalah selalu. Salam "Satoe" Indonesia.


4 komentar: